ANALISIS
KORELASIONAL DENGAN RHO SPEARMAN
Dalam kenyataan kerapkali dijumpai
bahan atau data yang telah terkumpul atau dilaporkan berbentuk tata
jenjang, sehingga lebih mudah untuk melakukan analisis. Misalnya dalam
aktivitas analisis diperoleh data yang selanjutnya dapat dibuat penjenjangan
tanpa memperhatikan beda skor maka kita kemudian dapat melakukan analisis dan
memperoleh nilai r nya dengan rumus yang lebih sederhana. Rumus tersebut
dikembangkan oleh Charles Spearman tahun 1904 dan popular dengan
sebutan koefisien korelasi tata jenjang ( Rank Difference Correlation atau Rank
Order Correlation coeficient).
FUNGSI :
Tes
ini memiliki fungsi antara lain; (a). Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan/
korelasi antar 2 variabel; (b). Mengetahui koefisien korelasi; (c). Mengetahui
arah hubungan; (d). Besarnya kontribusi X terhadap Y (dalam persen).
ASUMSI :
Tes Rho Spearman dapat diterapkan jika;
(a). Berhadapan dengan 1 sampel yang diambil secara random; (b). Masing-masing
elemen sampel memiliki 2 variabel dan tiap variabel dapat dibuat penjenjangan
(tata urutan); (c). data yang ada menunjukkan garis lurus; (d). memperlihatkan
kecenderungan berdistribusi normal.
TES STATISTIK:
- Untuk N sampai dengan 30 dapat digunakan rumus :
rumus ini digunakan jika tidak ada nilai
yang sama untuk setiap variabelnya. Jika ada nilai yang sama maka jumlahnya
tidak terlampau besar.
- Jika ada skor yang sama dalam jumlah relatif besar dapat digunakan rumus :
rumus ini adalah rumus Rho dengan unsur
koreksi
t adalah masing-masing nilai yang sama
rumus ini
digunakan jika N lebih dari 30.
Untuk rumus ketiga dilakukan
pendekatan pada ” student t” .
TITIK KRITIS:
- Untuk N sampai dengan 30 maka titik kritis terletak pada tabel Rho
- Untuk N lebih dari 30 dilakukan pendekatan pada student t dengan db = N - 2
KEPUTUSAN:
Hipotesisi nol (Ho) ditolak jika Rho hasil
analisis melampaui titik kritis pada taraf kesalahan tertentu.
KESIMPULAN:
Dalam kesimpulan dapat dikemukakan tentang ; (a).
Ada tidaknya hubungan; (b). arah/bentuk hubungan); (c),kekuatan hubungan.
Contoh
Analisis:
Berikut tersaji data hasil pengukuran terhadap
variabel X dan Y. Data hasil pengukuran berskala ordinal sebagai berikut:
Permasalahan : Penelitian dilakukan untuk
mengetahui apakah ada hubungan antara variabel X dan variabel Y. Data yang
diperoleh berskala ordinal dari sampel yang diambil secara random.
Hipotesis :
H1 : ada hubungan antara variabel X dan variabel Y
H0 : tidak ada hubungan antara variabel X dan
variabel Y.
Justifikasi : Dalam analisis ini dipilih tes Rho
Spearman sebab tes ini berfungsi untuk mengetahui hubungan antara X dan Y, arah
hubungan dan kekuatan hubungannnya. Tes ini juga memiliki asumsi.
Prosedur analisis:
Titik kritis : tabel Rho Spearman dengan N
= 14 dan alpha 5% maka rs tabel sebesar 0,544
Keputusan: Oleh karena Rs hasil analisis
> dari Rs tabel atau titik kritis maka Ho ditolak pada alpha 5%.
Kesimpulan : 1. ada hubungan
signifikan antara X dan Y pada alpha 5%
2. Kekuatan hubungan sangat kuat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar